Relawan Vaksin Covid-19 Meninggal Dunia

Relawan Vaksin Covid-19 Meninggal Dunia

SAO PAULO - Seorang relawan di Brasil meninggal dunia setelah disuntik vaksin Covid 19 dari perusahaan vaksin asal Inggris, AstraZeneca, dalam uji klinis.

Universitas Federal Sao Paulo yang membantu mengoordinasikan uji coba tahap akhir di Brasil, secara terpisah mengatakan bahwa relawan itu adalah warga Brasil dan berprofesi sebagai dokter menurut laporan Reuters.

Kini, AstraZeneca mendapat sorotan. Saham AstraZeneca, pelopor dalam perlombaan vaksin Covid-19, anjlok setelah berita itu tersiar. Saham turun sekitar 1 persen pada perdagangan sore hari.

Seorang juru bicara dari AstraZeneca menolak mengomentari sukarelawan tersebut, dengan alasan ada kerahasiaan medis dan peraturan uji klinis. Juru bicara AstraZeneca mengklaim bahwa semua peristiwa medis yang signifikan sudah dinilai dengan cermat oleh penyelidik percobaan.

“Dan penilaian ini tidak menyebabkan kekhawatiran tentang kelanjutan penelitian yang sedang berlangsung,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara dari Universitas Oxford, yang mengembangkan vaksin bersama AstraZeneca, mengatakan tidak ada kekhawatiran tentang keamanan uji klinis setelah penilaian kasus di Brasil.

“Peninjauan independen selain regulator Brasil telah merekomendasikan bahwa persidangan harus dilanjutkan,” kata juru bicara Oxford Alexander Buxton.

Oxford tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kematian sukarelawan tersebut, dan tidak jelas apakah sukarelawan tersebut menerima vaksin tersebut.

Seorang sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa pelaksanaan akan ditangguhkan jika sukarelawan itu menjadi bagian dari kelompok yang mendapat suntikan.

Kabar tersebut muncul karena Food and Drug Administration atau BPOM masih memiliki uji klinis tahap akhir dari AstraZeneca yang ditahan di Amerika Serikat. Itu berarti perusahaan tidak dapat memberikan dosis kedua dari rejimen vaksin dua dosisnya kepada peserta di AS.

Sebelum kejadian itu, AstraZeneca juga pernah menghadapi masalah. Perusahaan mengumumkan pada 8 September bahwa pelaksanaan telah ditunda karena ada seorang subjek mengalami demam, penyakit yang tidak dapat dijelaskan pada seorang pasien di Inggris.

Pasien diyakini telah mengembangkan radang sumsum tulang belakang, yang dikenal sebagai myelitis transversal. Uji coba tersebut akhirnya dilanjutkan di Inggris dan negara lain.

AstraZeneca adalah satu dari 4 pembuat obat yang didukung oleh AS dalam pengujian tahap akhir untuk vaksin potensial. Vaksin AstraZeneca, yang disebut AZD1222, menggunakan materi genetik dari virus corona dengan adenovirus yang dimodifikasi. (yud/JP)

Tonton video berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=jXrNGbsHbuc

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: